Sunday, December 23, 2012

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah


Israel dan Celaan pada Yahudi

Posted: 22 Dec 2012 08:40 PM PST

Sudah kita ketahui bersama bahwa Yahudi adalah musuh Islam dan tidak akan rela dengan kemajuan serta perkembangan Islam. Bisa kita lihat dari sejarah sejak zaman awal perjuangan Islam di masa Rasulullah shallallhu 'alaihi wa sallam. Allah Ta'ala berfirman,

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ

"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik." (QS. Al-Maidah: 82)

Syaikh As-Sa'di rahimahullah berkata, "Kedua kelompok inilah golongan manusia yang paling besar dalam memusuhi Islam dan kaum muslimin dan paling banyak berusaha mendatangkan bahaya kepada mereka. Hal itu karena sedemikian keras kebencian orang-orang itu kepada mereka (umat Islam) yang dilatar belakangi oleh sikap melampaui batas, kedengkian, penentangan, dan pengingkaran."[1]

Setelah mengalami kehinaan dan pengusiran dari jazirah Arab di zaman keemasan Islam. Orang-orang Yahudi mencari celah dan berusaha membalas dendam kepada Islam. Mereka memanfaatkan kelemahan umat Islam yang keimanan dan semangat beragama mereka mulai lemah. Di zaman ini, Yahudi dengan berbagai cara berusaha kembali merebut kejayaan mereka. salah satu usaha mereka dengan berusaha mendirikan negara yang menjadi kendaraan untuk berkuasa. Dengan berbagai usaha dan akal licik mereka mendirikan negara yang mereka klaim sebagai negara "Israel"[2]. Negara yang mereka buat dengan penuh konspirasi dan penindasan terhadap negara Palestina yang mereka berniat menguasainya dengan penuh.

Yahudi Tidak Berhak Menisbatkan Diri pada Israel

Orang Yahudi menamakan negara dengan nama Israel karena mereka mereka mengklaim bahwa mereka adalah memiliki ikatan darah dengan Bani Israel. Memang benar mereka adalah keturuan Israel yaitu Nabi Ya'qub. Akan tetapi mereka adalah keturunan Israel yang sering membangkang dan tidak  tahu diri sehingga dilaknat oleh Allah.

Allah Ta'ala berfirman,

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

"Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas." (QS. Al Maidah: 78)

Ini adalah makar mereka untuk menutupi jati diri mereka karena di berbagai kitab Samawi nama Yahudi identik dengan kejelekan dan perbuatan mereka yang melampui batas.

Sebagaimana di dalam Al-Quran, Allah mencela dan melaknat kaum Yahudi. Allah Ta'ala berfirman,

وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا

"Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu” , sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu." (QS. Al Ma'idah: 64)

Orang Yahudi juga mengklaim bahwa mereka membawa kemuliaan ajaran nabi Ibrahim karena mereka adalah keturunan Israel (Nabi Ya'qub) yang memang merupakan keturunan Nabi Ibrahim. Akan tetapi ini dibantah dalam Al-Quran, mereka orang Yahudi bukanlah pembawa Ajaran Nabi Ibrahim dan nabi Ibrahim bukan pula orang Yahudi. Allah Ta'ala berfirman,

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik." (QS. Ali Imran: 67)

Yang paling berhak dengan Ibrahim adalah mereka yang mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu umat islam. Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ

"Sesungguhnya orang yang paling berhak terhadap Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) , beserta orang-orang yang beriman, dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman." (QS. Ali Imran: 68)

Jangan Mencela Israel

Sering kita mendengar celaan terhadap Israel yang sebenarnya maksud mereka adalah celaan terhadap nergara Yahudi ini. Ini sebaiknya dihindari karena Israel adalah Nabi Ya'qub 'alaihissalam. Dan orang Yahudi tidak berhak terhadap nabi Ya'qub.

Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma mengatakan,

« حضرت عصابة من اليهود نبي الله صلى الله عليه وسلم فقال لهم : » هل تعلمون أن إسرائيل يعقوب ؟ « فقالوا : اللهم نعم ، قال النبي صلى الله عليه وسلم : » أشهد عليهم «

"Suatu saat sekelompok orang Yahudi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu beliau bertanya pada mereka: Apakah kalian mengetahui bahwa Israel adalah Ya'qub?” Orang-orang Yahudi itu pun menjawab, “Itu betul. Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, 'Ya Allah saksikanlah perkataan mereka'."[3]

Israiil dalam bahasa Ibrani bermakna Abdullah atau hamba Allah. Abu Ja'far berkata,

وكان يعقوب يدعى”إسرائيل”، بمعنى عبد الله وصفوته من خلقه. و”إيل” هو الله، و”إسرا” هو العبد، كما قيل:”جبريل” بمعنى عبد الله

"Nabi Ya'qub dipanggil dengan Kata "Israil", karena bermakna Abdullah (hamba Allah) dan shafwatullah (kekasih Allah).  Dan kata "Iil" adalah Allah sedangkan kata "Israa" adalah hamba. Sebagaimana dikatakan  bahwa "Jibrill" adalah hamba Allah."[4]

Maka sangat tidak enak didengar jika ada yang berkata atau terdengar di berita,

"Israel kejam dan licik"

"Israel laknatullah dan tidak tahu malu"

"Israel menyerang negara Islam Palestina"

Mari kita biasakan menyebut mereka dengan Yahudi dan negara Yahudi atau negara zionis Yahudi. (*)

 

Disempurnakan di Lombok, Pulau seribu Masjid

8 Shafar 1434 H

 

Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Editor: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.muslim.or.id



[1] Taisir Al-Karim Ar-Rahman hal. 241, Mu'assasah Risalah, cet. I, 1420 H, Syamilah

[2] Akan ada pembahasan nanti bahwa tidak boleh menyebut Yahudi dengan Israel

[3] HR. Abu Dawud At-Thayalisi no. 2854 dan Ahmad 1/273

[4] Tafsir At-Thabari 1/553, Mu'assasah Risalah, cet. I, 1420 H, Syamilah

Fatwa Ulama: Jarh wa Ta’dil ataukah Ghibah?

Posted: 22 Dec 2012 08:29 PM PST

Fatwa Syaikh Dr. Sholih Al Fauzan hafizhohullah

Soal:

Siapakah ulama jarh wa ta'dil untuk saat ini?

Jawab:

Kami tidak mengetahui siapakah ulama jarh wa ta'dil untuk saat ini. Ulama jarh wa ta'dil saat ini sudah ada di alam kubur. Tetapi perkataan mereka masih ada di kitab-kitab mereka, yaitu kitab jarh wa ta'dil. Jarh wa ta'dil adalah ilmu tentang isnad (sanad) dan mempelajari tentang riwayat hadits. Jarh wa ta'dil bukanlah dengan menjelek-jelekkan dan mendeskreditkan orang lain dengan mengatakan fulan demikian dan demikian, atau memuji sebagian orang dan mencela lainnya. Ini adalah ghibah dan namimah, bukanlah jarh wa ta'dil. (*)

السؤال:

من هم علماء الجرح والتعديل في عصرنا الحاضر ؟

الجواب:

والله ما نعلم أحداً من علماء الجرح والتعديل في عصرنا الحاضر ، علماء الجرح والتعديل في المقابر الآن ، ولكن كلامهم موجود في كتبهم كتب الجرح والتعديل .والجرح والتعديل في علم الإسناد وفي رواية الحديث ، وماهو الجرح والتعديل في سبِّ الناس وتنقصهم ، وفلان فيه كذا وفلان فيه كذا ، ومدح بعض الناس وسب بعض الناس ، هذا من الغيبة ومن النميمة وليس هو الجرح والتعديل

(https://www.youtube.com/watch?v=CLHUdyln3Y8)

* Syaikh Dr. Sholih Al Fauzan adalah ulama yang jadi rujukan saat ini di Kerajaan Saudi Arabia, termasuk ulama senior dan menjadi anggota Al Lajnah Ad Daimah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia). Perhatian beliau sangat besar sekali pada ilmu akidah dan tauhid, padahal beliau lulusan Doctoral dari Universitas Al Imam Muhammad bin Su'ud (Riyadh-KSA) dalam bidang fikih. Semoga Allah senantiasa menjaga dan memberkahi umur beliau.

Riyadh-KSA, 9 Shafar 1434 H

Penerjemah: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Muslim.Or.Id

No comments:

Post a Comment