Thursday, December 27, 2012

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah


Fatwa Ulama: Kapan Disebut Tidak Taat pada Penguasa?

Posted: 26 Dec 2012 11:00 PM PST

Fatwa Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafizhohullah

Soal:

Ada orang yang enggan taat pada penguasa, ia mengatakan bahwa keluar dari jama'ah kaum muslimin (baca: ketaatan pada penguasa) bukanlah dengan demonstrasi dan menyampaikan pendapat.  Akan tetapi yang dimaksud tidak taat yang dilarang keras adalah dengan mengangkat senjata (perang).

Jawab:

Tidak taat pada penguasa ada beberapa bentuk. Bisa jadi dengan perkataan dengan mendorong agar tidak taat pada penguasa, meskipun hal ini tidak dengan mengangkat senjata. Bahkan bisa jadi perbuatan ini lebih berbahaya dari mengangkat senjata. Karena jika ada yang menyebarkan pemahaman Khawarij (untuk tidak taat pada penguasa), maka itu lebih berbahaya dari perang melawan penguasa dengan senjata.

Boleh jadi tidak taat juga dengan hati yaitu dengan tidak meyakini kekuasaan penguasa tersebut dan meyakini tidak wajib mentaatinya serta membencinya. Ini termasuk tidak taat dalam bentuk keyakinan. Jadi, tidak taat pada penguasa bisa jadi dengan niat dalam hati, bisa pula dengan lisan. Begitu pula tidak taat pada penguasa bisa pula dengan senjata yang diperantarai dengan beberapa tindakan sebelumnya. (Diambil dari kitab beliau, Al I'laam bi Kayfiyyah Tanshibul Imam fil Islam, hal. 20-21)

السؤال:

من يدعو إلى الخروج ويقول: إن الخروج عن جماعة المسلمين لا يكون بالمظاهرة وإبداء الرأي بل الخروج المحذر منه هو الخروج و المسلح؟

الجواب:

الخروج أنواع منه الخروج بالكلام اذا كان يحث على الخروج ويرغب بالخروج على ولي الأمر هذا خروج ولو لم يحمل السلاح، بل ربما يكون هذا أخطر من حمل السلاح، الذي ينشر فكر الخوارج ويرغب فيه هذا أخطر من حمل السلاح، يكون الخروج بالقلب أيضا اذا لم يعتقد ولاية ولي الأمر وما يجب له ويرى بغض ولاة الأمور المسلمين هذا خروج بالقلب، الخروج قد يكون بالقلب والنية، قد يكون بالكلام، ويكون بالسلاح أيضا

الإعلام بكيفية تنصيب الإمام في الإسلام, لمعلي الشيخ العلامة صالح بن فوزان الفوزان ,20-21

* Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan Al Fauzan adalah ulama senior di Kerajaan Saudi Arabia dan menjadi anggota Al Lajnah Ad Daimah (Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia) serta menjadi anggota Hay-ah Kibaril Ulama'. Beliau biasa membuka kajian ilmiah harian di Jaami' Mat'ab, Hayy Malaz, exit 16, Riyadh, Kerajaan Saudi Arabia.

Riyadh-KSA, 14 Shafar 1434 H

Penerjemah: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Muslim.Or.Id

Kapankah Kiamat Datang?

Posted: 26 Dec 2012 10:30 PM PST

Seperti kita tahu bersama beberapa waktu silam, muncul isu kiamat datang tanggal 21-12-2012. Sampai-sampai di beberapa belahan bumi, ada yang sudah mempersiapkan benteng, tempat dan peralatan lainnya sebagai perlindungan. Isu tersebut  mengatakan bahwa kiamat akan terjadi tahun sekian dan sekian. Tanggal sekian, bulan sekian, tahun sekian. Ya, ini semua tentu saja merupakan kedustaan (hoax)!

Sebab, sejak ratusan tahun yang silam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kita bahwa beliau pun tidak mengetahui kapankah hari kiamat itu terjadi. Padahal beliau adalah Nabi dan Rasul!

Dalam hadits Jibril yang masyhur, beliau telah menjawab pertanyaan malaikat Jibril, "Kabarkan kepadaku kapankah hari kiamat itu?". Beliau bersabda, "Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya." (HR. Muslim dari 'Umar bin al-Khaththabradhiyallahu'anhu)

Kaum muslimin yang dirahmati Allah. Iman kepada hari akhir adalah bagian yang sangat penting di dalam ajaran Islam. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallammenjadikan keimanan kepada hari akhir sebagai pilar keimanan.

Masih di dalam hadits Jibril, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan tentang pokok-pokok keimanan. Beliau bersabda, "Yaitu kamu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan kamu mengimani takdir yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim dari 'Umar bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu)

Pengingkar Hari Akhir

Diantara umat manusia, terdapat segelintir orang yang tidak meyakini adanya hari kebangkitan. Bagi mereka kehidupan hanyalah perjalanan waktu. Tidak ada kehidupan kecuali kehidupan dunia saja. Allah ta'ala berfirman (yang artinya), "Mereka berkata: Tidaklah ada kecuali kehidupan kami di dunia. Kami mati dan hidup. Dan tidak ada yang membinasakan kami kecuali waktu…" (QS. Al-Jatsiyah: 24)

Inilah keyakinan sekte Dahriyah dan kaum musyrikin arab yang sejalan dengan mereka. Mereka tidak mempercayai adanya hari kiamat. Demikian pula keyakinan sebagian kaum filsafat. Kaum Dahriyah memiliki keyakinan bahwa alam semesta ini mengalami pembaruan dan kembali sebagaimana awalnya pada setiap 36 ribu tahun. Mereka pun tidak meyakini adanya pencipta alam semesta. Oleh sebab itu, Allah membantah ucapan mereka, "…Tidaklah mereka dalam hal itu berlandaskan ilmu, tiada yang mereka ucapkan kecuali semata-mata dugaan." (QS. Al-Jatsiyah: 24) (lihat Tafsir al-Qur'an al-'Azhim [7/268-269])

Nama-Nama Hari Akhir

Allah ta'ala menyebutkan tentang hari akhir dengan banyak nama dan ungkapan. Berikut ini akan kami sebutkan sebagiannya. Diantaranya, Allah menyebut hari akhir dengan hari kiamat. Allah ta'ala berfirman (yang artinya), "Sesungguhnya orang-orang yang benar-benar merugi itu adalah yang membuat rugi diri dan keluarganya pada hari kiamat. Ketahuilah, itulah kerugian yang sangat nyata." (QS. Asy-Syura: 45)

Allah juga menyebut hari akhir dengan negeri akhirat. Allah ta'ala berfirman (yang artinya), "Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, seandainya mereka mengetahui." (QS. al-'Ankabut: 64)

Allah juga menyebut hari akhir dengan hari penyesalan. Allah ta'ala berfirman (yang artinya), "Dan berikanlah peringatan kepada mereka akan hari penyesalan, ketika itu segala urusan sudah diputuskan sedangkan mereka dahulu larut dalam kelalaian dan mereka dalam keadaan tidak beriman." (QS. Maryam: 69)

Untuk lebih lengkap silahkan membaca di dalam kitab al-Yaum al-Akhir, al-Qiyamah al-Kubrakarya Syaikh Dr. 'Umar Sulaiman al-Asyqar (hal. 20-30)

Sebab Utama Keselamatan

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, hari kiamat adalah suatu hari yang sangat mengerikan. Hari yang akan memisahkan antara orang-orang yang bahagia dengan orang-orang yang celaka. Hari dimana sebagian orang jatuh ke dalam jurang neraka, dan sebagian yang lain sukses menembus pintu-pintu surga.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah tabaraka wa ta'ala berkata kepada penduduk neraka yang paling ringan siksaannya: 'Apakah seandainya dunia dan segala isinya menjadi milikmu, apakah kamu mau menebus siksaan ini dengannya?'. Dia menjawab, 'Iya.' Maka Allah berkata, 'Sungguh Aku telah menghendaki darimu sesuatu yang lebih ringan dari itu pada saat kamu berada di tulang sulbi Adam; yaitu janganlah kamu berbuat syirik dan Aku tidak akan memasukkanmu ke dalam neraka. Akan tetapi ternyata kamu enggan kecuali syirik." (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu)

Dahsyatnya Siksa Neraka

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada hari kiamat, didatangkan seorang penduduk neraka yang menjadi penduduk dunia yang paling nikmat hidupnya. Kemudian dia dicelupkan ke dalam neraka sekali celupan. Lalu dikatakan kepadanya: 'Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesenangan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan sebelum ini?' Maka dia menjawab, 'Demi Allah, belum pernah wahai Rabbi.'…" (HR. Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu)

Jalan Menuju Neraka

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Surga diliputi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, sedangkan neraka diliputi dengan hal-hal yang disenangi hawa nafsu." (HR. Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu)

 

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi

Artikel Muslim.Or.Id

 

No comments:

Post a Comment