Monday, August 27, 2012

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah


Salah Dalam Memahami Syirik

Posted: 27 Aug 2012 04:00 PM PDT

Syirik sudah kita pahami bersama adalah sejelek-jeleknya dosa. Namun sebagian orang keliru dalam memahami syirik, dikira syirik hanyalah bentuk penyembahan terhadap berhala atau meyakini ada pencipta selain Allah. Padahal syirik tidak terbatas pada itu saja. Dan sekali lagi syirik yang kita bahas bukanlah yang artinya 'meri' dalam bahasa Jawa atau artinya iri. Namun yang dibahas, syirik adalah bentuk peribadahan pada selain Allah.

Beberapa kekeliruan dalam memahami syirik:

Pertama: Syirik dianggap hanyalah bentuk penyembahan terhadap berhala. Sedangkan bentuk beribadah pada wali, orang sholih atau pada kuburan, maka bukanlah syirik. Bentuk peribadahan yang ada hanyalah tawassul, meminta syafa'at atau semacam itu. Sehingga syirik hanyalah bentuk peribadahan pada berhala.

Bantahan: Bentuk peribadahan kepada berhala adalah di antara jenis syirik. Syirik adalah meminta pada selain Allah baik dari berhala maupun selainnya. Dan sesembahan orang musyrik bermacam-macam, tidak hanya berhala. Sesembahan mereka ada berupa berhala. Ada yang berupa matahari dan rembulan. Ada yang berupa setan, juga ada yang berupa pohon dan batu. Ada pula yang menyembah malaikat. Ada pula yang menyembah wali dan orang sholih. Jadi sekali lagi bukan hanya terbatas pada penyembahan pada berhala saja.

Dalil bahwasanya sesembahan orang musyrik bukan hanya berhala namun beraneka ragam, sebagaimana dalil berikut.

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan." (QS. Fushshilat: 37). Ini menunjukkan bahwa ada orang musyrik yang menyembah matahari dan rembulan.

وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا

"Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan." (QS. Ali Imran: 80). Dalil yang disebut di sini menunjukkan bahwa ada orang musyrik yang menyembah malaikat dan nabi.

وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّي إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ

"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”."(QS. Al Maidah: 116). Ini juga dalil bahwa Nabi juga ada yang disembah.

أُوْلَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمْ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ

"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya." (QS. Al Isro': 57). Orang sholih pun ada yang disembah dan ini termasuk kesyirikan.

أَفَرَأَيْتُمْ اللَّاتَ وَالْعُزَّى وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَى

"Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)" (QS. An Najm: 19-20). Dalil ini juga menunjukkan pohon dan batu ada yang disembah.

Kedua: Yang dianggap syirik adalah jika meyakini bahwa ada pencipta selain Allah, ada yang memberi rizki selain Allah dan ada yang mengatur alam semesta selain Allah. Jadi dianggap seseorang disebut bertauhid jika meyakini bahwa tidak ada pencipta, pemberi rizki dan pengatur alam semesta selain Allah.

Bantahan: Keyakinan seperti ini benar. Namun seseorang disebut musyrik (berbuat syirik) di masa silam bukanlah karena keyakinan di atas. Mereka tidak disebut musyrik karena tidak meyakini perkara rububiyah di atas. Mereka sama sekali tidak meyakini bahwa berhala itu dapat mencipta, memberi rizki, dapat menghidupkan atau mematikan. Berhala-berhala tadi hanya dijadikan perantara dalam beribadah kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman,

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ

"Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah”." (QS. Yunus: 18). Orang-orang musyrik tidaklah mengatakan bahwa berhala-berhala tadi menciptakan mereka atau memberi rizki pada mereka, namun yang mereka yakini, berhala-berhala tersebut bisa memberikan syafa'at kepada mereka di sisi Allah dan menjadi perantara pada Allah. Ini adalah keyakinan sesat, yaitu hanya membatasi syirik pada tauhid rububiyah saja ketika tidak meyakini Allah sebagai pencipta dan pemberi rizki. Bahkan sejelek-jelek syirik adalah syirik dalam hal uluhiyah yaitu memalingkan satu jenis ibadah kepada selain Allah. Inilah syirik yang telah diperingatkan dengan keras dan menjadi misi utama para rasul diutus, serta menjadi sebab disyari'atkannya jihad. Sedangkan keyakinan bahwa berhala itu bisa mencipta dan memberi rizki hampir-hampir jarang ditemui, yang diyakini adalah berhala-berhala tadi dijadikan perantara dan pemberi syafa'at di sisi Allah.

Ketiga: Yang disebut syirik adalah dalam tauhid hakimiyah yaitu ketika tidak berhukum dengan hukum Allah.

Bantahan: Ini memang di antara jenis syirik karena pensyariatan hukum hanya menjadi wewenang Allah. Namun syirik bukan hanya dibatasi dalam hal ini. Bahkan syirik lebih umum dari itu. Syirik terdapat dalam do'a, tumbal sembelihan pada selain Allah, nadzar pada selain Allah, dan istighotsah pada selain Allah. Jika dikhususkan pada tauhid hakimiyah saja, maka itu keliru.

Jadi, Syirik adalah …

Jika kita merenungkan Al Qur'an yang disebut syirik adalah memalingkan ibadah pada selain Allah. Dalilnya sebagaimana dalam beberapa ayat berikut,

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ

"Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah”." (QS. Yunus: 18).

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ

"Katakanlah: ” Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi" (QS. Saba': 22). Dalil ini menunjukkan syirik dalam do'a karena dipalingkannya do'a pada selain Allah.

Dalil berikut pula menunjukkan bahwa tumbal sembelihan hanya boleh untuk Allah,

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

"Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berqurbanlah" (QS. Al Kautsar: 2)

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163)

"Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”." (QS. Al An'am: 162-163). Sembelihan dan shalat kepada selain Allah termasuk syirik dan syirik itu sendiri beraneka ragam macamnya.

Kaedah yang benar dalam memahami syirik:

Syirik adalah memalingkan salah satu ibadah kepada selain Allah. Orang yang memalingkannya disebut musyrik.

Wallahu waliyyut taufiq.

 

(*) Dikembangkan dari tulisan Syaikhuna -guru kami- Dr. Sholih bin Fauzan bin 'Abdillah Al Fauzan -hafizhohullah- dalam kitab "Durus fii Syarh Nawaqidhil Islam", terbitan Maktabah Ar Rusyd, tahun 1425 H, hal. 41-43.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id

Laporan Donasi Pemasukan YPIA Bulan Juli 2012

Posted: 27 Aug 2012 04:41 AM PDT

Alhamdulillahi robbil 'alamin. Wassholatu was salamu 'ala ashrofil anbiya' wal mursaliin. Wa'ala aalihi wa ashabihi ajma'in. Amma Ba'du.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Barang siapa meminjami Allah (berinfak) dengan pinjaman yang baik maka Allah akan melipatkandakan balasannya kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan" (QS Al Baqarah: 245).

Berikut kami laporkan catatan pemasukan donasi dakwah YPIA dan deskripsi ringkas kegiatan yang telah dilakukan pada bulan Juli 2012.
Tabel Catatan Pemasukan pada Bulan Juli 2012

Untuk mendownload laporan lengkap, bisa dengan link berikut:

Laporan Donasi YPIA Bulan Juli 2012

 

Bagi donatur yang ingin memberikan bantuan dalam kegiatan dakwah, bisa ditransfer ke nomor rekening Bidang Donasi Dakwah YPIA sebagai berikut:

1. Bank BNI Syariah dengan no. rekening 0241913801

Atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

 

2. Bank Muamalat dengan no. rekening 0001247776

Atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari Yogyakarta

 

3. Bank Syariah Mandiri dengan no. rekening 0300132637

Atas nama YPIA Yogyakarta

 

4. Bank CIMB Niaga Syariah dengan no. rekening 508.01.00028.00.0

Atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

Donatur yang telah menyalurkan bantuan dimohon memberikan sms konfirmasi ke no. 085747223366 (Muhammad Rezki Hr)

Untuk mendapatkan info mengenai berbagai kegiatan Donasi Dakwah YPIA silahkan bergabung dengan akun Donasi Dakwah YPIA di Facebook dengan ID : Donasi Dakwah YPIA. Jika ada pertanyaan terkait kegiatan Donasi Dakwah YPIA, bisa dikirim ke email donasidakwah.ypia@yahoo.com atau donasi.dakwah.ypia@gmail.com

Penutupan Donasi Program Semarak Ramadhan YPIA 1433 H / 2012 M

Posted: 27 Aug 2012 04:18 AM PDT

Penutupan Donasi Program Semarak Ramadhan YPIA 1433 H / 2012 M

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SubhanahuwaTa’ala atas nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita sehingga kita dapat menjumpai bulan Syawal 1433. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya hingga akhir zaman.

Dengan berakhirnya bulan Ramadhan 1433 H, maka berakhir pula donasi Program Semarak Ramadhan 1433 H. Kami ucapkan jazakumullahukhairan kepada seluruh kaum muslimin yang telah berpastisipasi dalam Program Semarak Ramadhan 1433 ini, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SubhanahuwaTa’ala. Berikut kami sampaikan beberapa program/kegiatan yang telah dilaksanakan beserta total donasi yang telah diberikan oleh kaum muslimin:

1. Penerbitan Buku "Panduan Ramadhan, Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah": Total donasi Rp62.230.249,-

2. Penyaluran Buka Puasa Ramadhan untuk masyarakat di Lereng Merapi dan yang membutuhkan: Total donasi Rp65.706.199,-

3. Penerbitan "Uleennuha" Booklet Mahasiswa Baru: Total donasi Rp1.215.123,-

4. Kajian Ramadhan (Pagi dan Sore): Total donasi, Rp470.000,-

5. Bingkisan Hari Raya: Total donasi Rp800.000,-

6. I'tikaf: Total Donasi Rp2.250.000,-

7. Pelayanan Kultum dan Ceramah: Total Donasi Rp -

8. BADAR (Bahasa Arab Dasar Ramadhan): Total Donasi Rp -

9. Lain-lain (fidyah, kegiatan umum, pesantren ramadhan, dll): Rp10.270.000

Sehingga Total Donasi yang diterima untuk Program Semarak Ramadhan 1433 H: Rp 142.141.571

Adapun rincian penggunaan donasi akan diumumkan kemudian bersama Laporan Pertanggungjawaban Program Semarak Ramadhan 1433 H, insya Allah. Kami ucapkan jazakumullahukhairan atas donasi yang telah diberikan oleh kaum Muslimin.

a.n Panitia Semarak Ramadhan 1433 H Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment