Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah |
- Fatwa Ulama: Menyalurkan Zakat untuk Orang Tua
- Serial 4 Alam Jin: Rupa Setan
- Sekilas Tentang Kampus Tahfidz Yogyakarta
- Soal-257: Makna Hari Raya Fitri
Fatwa Ulama: Menyalurkan Zakat untuk Orang Tua Posted: 26 Mar 2013 03:00 AM PDT Fatwa Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz rahimahullah
Soal: Apakah boleh seseorang menyalurkan zakat untuk ibunya? Jawab: Tidak boleh bagi seorang muslim mengeluarkan zakat untuk kedua orang tuanya dan juga tidak boleh pula untuk anak-anaknya. Bahkan kewajiban dia adalah memberi nafkah untuk mereka dari hartanya jika mereka butuh dan ia mampu untuk memberi nafkah. [Fatawa Al Mar-ah Al Muslimah, terbitan Darul Haytsam, cetakan pertama, 1423 H, hal. 168] س: هل يجوز إخراج الزكاة من شخص لأمه؟ ج: ليس للمسلم أن يخرج زكاته في والديه ولا في أولاده بل عليه أن ينفق عليهم من ماله إذا احتاجوا لذلك وهو يقدر على الإنفاق عليهم
* Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz pernah menjabat sebagai ketua komisi fatwa Kerajaan Saudi Arabia di masa silam. — Penerjemah: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Muslim.Or.Id
| |||||||||||||||||||||||||||
Posted: 25 Mar 2013 09:00 PM PDT Bahasan kali ini akan ditindaklanjuti dengan melihat rupa setan. Di antaranya setan itu adalah makhluk yang memiliki tanduk dan rupa yang buruk. Rupa Setan Setan memiliki rupa yang amat jelek. Bahkan dalam khayalan setiap orang pun sudah tertanam. Kepala setan pun digambarkan dalam Al Qur'an seperti mayang dari pohon yang keluar dari dasar neraka. Sebagaimana disebutkan dalam ayat, إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ (64) طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ (65) "Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka yang menyala. mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan." (QS. Ash Shaffaat: 64-65). Orang Nashrani di masa silam menggambarkan setan sebagai laki-laki yang hitam kelam yang memiliki jenggot, alis mata yang runcing ke atas, mulut yang mengeluarkan nyala api, bertanduk, memiliki kuku yang panjang dan berekor. Setan Memiliki Dua Tanduk Dalil yang menunjukkan bahwa setan memiliki dua tanduk: Hadits Ibnu 'Umar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, لاَ تَحَرَّوْا بِصَلاَتِكُمْ طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلاَ غُرُوبَهَا فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بِقَرْنَىْ شَيْطَانٍ "Janganlah kalian melaksanakan shalat saat matahari terbit dan saat tenggelam karena waktu tersebut adalah waktu munculnya dua tanduk setan" (HR. Muslim no. 828). Dari Ibnu 'Umar pula, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, إِذَا طَلَعَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَدَعُوا الصَّلاَةَ حَتَّى تَبْرُزَ ، وَإِذَا غَابَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَدَعُوا الصَّلاَةَ حَتَّى تَغِيبَ وَلاَ تَحَيَّنُوا بِصَلاَتِكُمْ طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلاَ غُرُوبَهَا ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ "Jika matahari mulai terbit, tinggalkanlah shalat sampai terang (matahari terbit). Jika matahari mulai tenggelam, tinggalkanlah shalat, sampai benar-benar hilang (tenggelam). Janganlah kalian bersengaja mengerjakan shalat ketika matahari terbit dan tenggelam karena matahari terbit pada dua tanduk setan." (HR. Bukhari no. 3273) Makna hadits di atas adalah bahwa sekelompok orang musyrik dahulu menyembah matahari. Mereka sujud pada matahari ketika akan terbit dan tenggelam. Ketika itu setan berdiri di arah matahari itu berada supaya orang-orang menyembahnya. Hal ini ditegaskan dalam hadits berikut, صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ ثُمَّ صَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ "Laksanakanlah shalat shubuh kemudian berhentilah mengerjakan shalat hingga terbit matahari, hingga pula matahari meninggi karena matahari terbit ketika munculnya dua tanduk setan dan saat itu orang-orang kafir sujud pada matahari. Kemudian setelah itu shalatlah karena shalat ketika itu disaksikan." Dan hadits itu disebutkan pula, حَتَّى تُصَلِّىَ الْعَصْرَ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ "Hingga engkau shalat 'Ashar kemudian setelah itu berhentilah shalat hingga matahari tenggelam karena saat itu matahari tenggelam antara dua tanduk setan dan saat itu orang-orang kafir sujud pada matahari." (HR. Muslim no. 832). Hadits larangan shalat di atas dipahami untuk shalat yang tidak memiliki sebab seperti shalat sunnah mutlak, yaitu asal shalat sunnah saja dua raka'at. Jika shalat yang memiliki sebab seperti tahiyyatul masjid, shalat gerhana, shalat setelah wudhu, atau qodho' shalat yang luput, maka dibolehkan meskipun pada waktu terlarang untuk shalat. Karena dalam hadits larangan di atas disebutkan, وَلاَ تَحَيَّنُوا بِصَلاَتِكُمْ "Janganlah mengerjakan shalat (yang tidak memiliki sebab) secara sengaja …" Hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi: 'Alamul Jin wasy Syaithon, Syaikh Prof. Dr. 'Umar bin Sulaiman bin 'Abdullah Al Asyqor, terbitan Darun Nafais, cetakan kelimabelas, tahun 1423 H. — @ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul, 14 Jumadal Ula 1434 H Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Muslim.Or.Id | |||||||||||||||||||||||||||
Sekilas Tentang Kampus Tahfidz Yogyakarta Posted: 25 Mar 2013 08:59 PM PDT Kampus Tahfizh adalah Sebuah wadah pergerakan untuk mahasiswa yang berkutat pada pembinaan ruhiyah mahasiswa terhadap Al Qur'an. Harapannya, gerakan ini menjadi embrio menuju peradaban yang qur'ani. Kampus Tahfizh menawarkan berbagai program yang bertujuan untuk mencetak generasi Pecinta dan Penghafal Qur'an terutama dari dunia kampus. Berlokasi di Mushala di kampus-kampus Universitas Gajah Mada (UGM) dan juga Masjid sekitar kampus. Rencananya, tempat yang akan dijadikan tempat pembelajaran adalah Mushola Teknologi Fakultas Teknik UGM, Masjid Ibnu Sina Fakultas Kedokteran UGM, Masjid Al Ashri, Masjid Pogung Dalangan dan masjid-masjid lain di sekitar kampus UGM. Pertemuan yang direncanakan adalah sebanyak 28 pertemuan. Dengan mekanisme tatap muka KBM sebanyak 24 pertemuan, 2 pertemuan UTS berupa Camp Qur'an, dan 2 pertemuan Ujian Akhir dan Kajian Penutup. Tiap sabtu ahad, dengan rentan waktu selama 3 bulan, dari awal bulan Maret sampai awal bulan Juni. Metode pembelajaran yang ditawarkan berupa pelatihan tahsin dan tajwid, talaqqy, setoran rutin, kajian tematik, kajian rutin, camp qur'an dan kegiatan lainnya. :: REKAPITULASI ANGGARAN ::
:: RINCIAN KEGIATAN :: PROGRAM UTAMA Kegiatan belajar di "Kampus Tahfizh" memiliki 2 tahap pembelajaran, yakni :
PROGRAM PENDUKUNG Kegiatan belajar di "Kampus Tahfizh" juga memiliki beberapa program pendukung, seperti :
:: DONASI :: Bagi donatur yang ingin memberikan bantuan dalam kegiatan ini bisa ditransfer ke nomor rekening Bidang Donasi Dakwah YPIA sebagai berikut:
Alamat : Wisma MTI (Misfallah Tholabul Ilmi), Pogung Kidul No. 8C RT. 01 RW. 49, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55284 Keterangan : Setiap donatur dimohon mengkonfirmasikan donasi yang telah dikirimkan ke nomor: 0857-4722-3366 (Donasi Dakwah YPIA) Dengan format sbb: Nama#Alamat#BesarDonasi#TanggalTransfer#Rekening#Kampus Tahfizh | |||||||||||||||||||||||||||
Soal-257: Makna Hari Raya Fitri Posted: 25 Mar 2013 08:00 PM PDT Benarkah ftri artinya makan? Apakah Idul Fitri hari raya makan-makan? Dijawab Oleh Ustadz Aris Munandar, M.PI. Jawabannya Klik Player: |
You are subscribed to email updates from Muslim.Or.Id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment