Wednesday, March 27, 2013

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Muslim.or.id: Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah


Fatwa Ulama: Menyalurkan Zakat untuk Orang Tua

Posted: 26 Mar 2013 03:00 AM PDT

Fatwa Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz rahimahullah

 

Soal:

Apakah boleh seseorang menyalurkan zakat untuk ibunya?

Jawab:

Tidak boleh bagi seorang muslim mengeluarkan zakat untuk kedua orang tuanya dan juga tidak boleh pula untuk anak-anaknya. Bahkan kewajiban dia adalah memberi nafkah untuk mereka dari hartanya jika mereka butuh dan ia mampu untuk memberi nafkah.

[Fatawa Al Mar-ah Al Muslimah, terbitan Darul Haytsam, cetakan pertama, 1423 H, hal. 168]

س: هل يجوز إخراج الزكاة من شخص لأمه؟

ج: ليس للمسلم أن يخرج زكاته في والديه ولا في أولاده بل عليه أن ينفق عليهم من ماله إذا احتاجوا لذلك وهو يقدر على الإنفاق عليهم

 

* Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz pernah menjabat sebagai ketua komisi fatwa Kerajaan Saudi Arabia di masa silam.

Penerjemah: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Muslim.Or.Id

Serial 4 Alam Jin: Rupa Setan

Posted: 25 Mar 2013 09:00 PM PDT

Bahasan kali ini akan ditindaklanjuti dengan melihat rupa setan. Di antaranya setan itu adalah makhluk yang memiliki tanduk dan rupa yang buruk.

Rupa Setan

Setan memiliki rupa yang amat jelek. Bahkan dalam khayalan setiap orang pun sudah tertanam. Kepala setan pun digambarkan dalam Al Qur'an seperti mayang dari pohon yang keluar dari dasar neraka. Sebagaimana disebutkan dalam ayat,

إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ (64) طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ (65)

"Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka yang menyala. mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan." (QS. Ash Shaffaat: 64-65).

Orang Nashrani di masa silam menggambarkan setan sebagai laki-laki yang hitam kelam yang memiliki jenggot, alis mata yang runcing ke atas, mulut yang mengeluarkan nyala api, bertanduk, memiliki kuku yang panjang dan berekor.

Setan Memiliki Dua Tanduk

Dalil yang menunjukkan bahwa setan memiliki dua tanduk:

Hadits Ibnu 'Umar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَحَرَّوْا بِصَلاَتِكُمْ طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلاَ غُرُوبَهَا فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بِقَرْنَىْ شَيْطَانٍ

"Janganlah kalian melaksanakan shalat saat matahari terbit dan saat tenggelam karena waktu tersebut adalah waktu munculnya dua tanduk setan" (HR. Muslim no. 828).

Dari Ibnu 'Umar pula, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا طَلَعَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَدَعُوا الصَّلاَةَ حَتَّى تَبْرُزَ ، وَإِذَا غَابَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَدَعُوا الصَّلاَةَ حَتَّى تَغِيبَ  وَلاَ تَحَيَّنُوا بِصَلاَتِكُمْ طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلاَ غُرُوبَهَا ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ

"Jika matahari mulai terbit, tinggalkanlah shalat sampai terang (matahari terbit). Jika matahari mulai tenggelam, tinggalkanlah shalat, sampai benar-benar hilang (tenggelam). Janganlah kalian bersengaja mengerjakan shalat ketika matahari terbit dan tenggelam karena matahari terbit pada dua tanduk setan." (HR. Bukhari no. 3273)

Makna hadits di atas adalah bahwa sekelompok orang musyrik dahulu menyembah matahari. Mereka sujud pada matahari ketika akan terbit dan tenggelam. Ketika itu setan berdiri di arah matahari itu berada supaya orang-orang menyembahnya. Hal ini ditegaskan dalam hadits berikut,

صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ ثُمَّ صَلِّ فَإِنَّ الصَّلاَةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ

"Laksanakanlah shalat shubuh kemudian berhentilah mengerjakan shalat hingga terbit matahari, hingga pula matahari meninggi karena matahari terbit ketika munculnya dua tanduk setan dan saat itu orang-orang kafir sujud pada matahari. Kemudian setelah itu shalatlah karena shalat ketika itu disaksikan."

Dan hadits itu disebutkan pula,

حَتَّى تُصَلِّىَ الْعَصْرَ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ

"Hingga engkau shalat 'Ashar kemudian setelah itu berhentilah shalat hingga matahari tenggelam karena saat itu matahari tenggelam antara dua tanduk setan dan saat itu orang-orang kafir sujud pada matahari." (HR. Muslim no. 832).

Hadits larangan shalat di atas dipahami untuk shalat yang tidak memiliki sebab seperti shalat sunnah mutlak, yaitu asal shalat sunnah saja dua raka'at. Jika shalat yang memiliki sebab seperti tahiyyatul masjid, shalat gerhana, shalat setelah wudhu, atau qodho' shalat yang luput, maka dibolehkan meskipun pada waktu terlarang untuk shalat. Karena dalam hadits larangan di atas disebutkan,

وَلاَ تَحَيَّنُوا بِصَلاَتِكُمْ

"Janganlah mengerjakan shalat (yang tidak memiliki sebab) secara sengaja …"

Hanya Allah yang memberi taufik.

 

Referensi:

'Alamul Jin wasy Syaithon, Syaikh Prof. Dr. 'Umar bin Sulaiman bin 'Abdullah Al Asyqor, terbitan Darun Nafais, cetakan kelimabelas, tahun 1423 H.

@ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul, 14 Jumadal Ula 1434 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Muslim.Or.Id

Sekilas Tentang Kampus Tahfidz Yogyakarta

Posted: 25 Mar 2013 08:59 PM PDT

Kampus Tahfizh adalah Sebuah wadah pergerakan untuk mahasiswa yang berkutat pada pembinaan ruhiyah mahasiswa terhadap Al Qur'an. Harapannya, gerakan ini menjadi embrio menuju peradaban yang qur'ani.

Kampus Tahfizh menawarkan berbagai program yang bertujuan untuk mencetak generasi Pecinta dan Penghafal Qur'an terutama dari dunia kampus.

Berlokasi di Mushala di kampus-kampus Universitas Gajah Mada (UGM) dan juga Masjid sekitar kampus. Rencananya, tempat yang akan dijadikan tempat pembelajaran adalah Mushola Teknologi Fakultas Teknik UGM, Masjid Ibnu Sina Fakultas Kedokteran UGM, Masjid Al Ashri, Masjid Pogung Dalangan dan masjid-masjid lain di sekitar kampus UGM.

Pertemuan yang direncanakan adalah sebanyak 28 pertemuan. Dengan mekanisme tatap muka KBM sebanyak 24 pertemuan, 2 pertemuan UTS berupa Camp Qur'an, dan 2 pertemuan Ujian Akhir dan Kajian Penutup. Tiap sabtu ahad, dengan rentan waktu selama 3 bulan, dari awal bulan Maret sampai awal bulan Juni.

Metode pembelajaran yang ditawarkan berupa pelatihan tahsin dan tajwid, talaqqy, setoran rutin, kajian tematik, kajian rutin, camp qur'an dan kegiatan lainnya.

:: REKAPITULASI ANGGARAN ::

No

Keterangan

Jumlah

1

Launching dan Placement Test Rp. 1.300.000,-

2

KBM Level Tahsin & Level Tahfizh (Feb. – Jun. 2013) Rp. 10.320.000,-

3

Program Pendukung: Kajian Rutin dan Kajian Tematik Rp. 2.700.000,-

4

UTS: Camp Qur'an Rp. 5.400.000,-

5

Magang: Pelatihan Imam Masjid Rp. 750.000,-

6

UAS dan Penutupan Rp. 2.950.000,-

7

Kesekretariatan Rp. 270.000,-

Total

Rp. 23.690.000,-

:: RINCIAN KEGIATAN ::

PROGRAM UTAMA

Kegiatan belajar di "Kampus Tahfizh" memiliki 2 tahap pembelajaran, yakni :

  1. Level Tahsin
  • Mempelajari dasar -dasar tajwid seperti hukum isti'adzah dan basmalah, rincian tempat keluar huruf, rincian sifat-sifat huruf, hukum nun sukun atau tanwin, hukum mim sukun, hukum idghom, hukum mad (bacaan panjang), bacaan tafkhim (menebalkan) dan tarqiq (menipiskan) huruf, bacaan waqof (berhenti), beberapa istilah dalam membaca Al-Qur'an, beberapa tanda pada Mushaf Madinah, dan bacaan-bacaan di luar kaidah.
  • Membaca Al-Qur'an dengan didampingi oleh ustadz/pemandu untuk kemudian dikoreksi bacaannya. (Talaqqy).
  • Rujukan : Bimbingan Tahsin & Tajwid Al-Qur'an Utsmani, Jilid 3, karya Efendi Anwar
  1. Level Tahfizh
    Level tahfidzh Kampus Tahfizh memiliki tiga level utama, yaitu:
  1. Paket 1 Juz
    (1 Juz dalam waktu 3 bulan)
  1. Paket 2 Juz
    (2 Juz dalam waktu 3 bulan)
  1. Paket 3 Juz
    (3 Juz dalam waktu 3 bulan)

PROGRAM PENDUKUNG

Kegiatan belajar di "Kampus Tahfizh" juga memiliki beberapa program pendukung, seperti :

  1. Kajian Rutin
    Sebanyak satu kali dalam seminggu di masjid-masjid kampus UGM
  1. Kajian Tematik
    Sebanyak Tiga kali dalam satu semester. Bentuk Kegiatan yaitu Kajian umum / tabligh akbar dengan tema beragam.
  1. Camp Sehari Menghafal Al-Qur'an (Sekaligus Ujian Tengah Semester)
    Frekuensi pertemuan :
    Satu Kali dalam satu semester pembelajaran.Bentuk Kegiatan :
    Melakukan camping dan outbond di salah satu tempat pilihan.
  1. Pelatihan Imam Masjid (Magang)
    Menjadi Imam sholat di masjid-masjid yang telah direkomendasikan oleh pengurus, seperti : Masjid Pogung Raya (MPR), Masjid Pogung Dalangan ( MPD), Masjid Al-'Ashri, Mushola Teknologi Fakultas Teknik UGM, Masjid Ibnu Sina Fakultas Kedokteran UGM dan masjid lainnya.

:: DONASI ::

Bagi donatur yang ingin memberikan bantuan dalam kegiatan ini bisa ditransfer ke nomor rekening Bidang Donasi Dakwah YPIA sebagai berikut:

  • Bank BNI Syariah Yogyakarta atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari, nomor rekening 024 1913 801.
  • Bank Muamalat atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari Yogyakarta, nomor rekening: 000 124 7776.
  • Bank Syariah Mandiri atas nama YPIA Yogyakarta, nomor rekening: 703 157 1329.
  • CIMB Niaga Syariah atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari, nomor rekening: 508.01.00028.00.0.

Alamat : Wisma MTI (Misfallah Tholabul Ilmi), Pogung Kidul No. 8C RT. 01 RW. 49, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55284

Keterangan :

Setiap donatur dimohon mengkonfirmasikan donasi yang telah dikirimkan ke nomor:

0857-4722-3366 (Donasi Dakwah YPIA)

Dengan format sbb:

Nama#Alamat#BesarDonasi#TanggalTransfer#Rekening#Kampus Tahfizh

tahfidz

Soal-257: Makna Hari Raya Fitri

Posted: 25 Mar 2013 08:00 PM PDT

Benarkah ftri artinya makan? Apakah Idul Fitri hari raya makan-makan?

Dijawab Oleh Ustadz Aris Munandar, M.PI.

Jawabannya Klik Player:

Download

No comments:

Post a Comment